Search This Blog

Friday, April 25, 2014

Vacchagotta Sutta वच्छगोत्तसुत्तं

“Kepada Siapa Pemberian Harus Diberikan?”


Suatu ketika Vacchagotta si kelana menghampiri Sang Buddha dan berkata demikian:

“Telah saya dengar, Guru Gotama, bahwa Petapa Gotama berkata:
‘Hadiah harus diberikan hanya kepadaku dan bukan kepada yang lain;
hadiah harus diberikan hanya kepada siswa-siswaku dan bukan kepada siswa-siswa yang lain.
Hanya apa yang diberikan kepadaku saja yang memberikan buah yang besar,
bukan apa yang diberikan kepada yang lain;
hanya apa yang diberikan kepada siswa-siswaku saja yang memberikan buah yang besar,
bukan apa yang diberikan kepada siswa-siswa yang lain.’

Guru Gotama, apakah mereka yang mengatakan demikian itu benar-benar menyampaikan kata-kata Guru Gotama dan tidak salah mewakili Beliau? Apakah mereka menyatakan hal ini sesuai dengan ajaran-ajaran Guru? Apakah pernyataan mereka itu tidak menimbulkan alasan untuk dicela? Kami tentu saja tidak ingin salah mewakili Guru Gotama.”

“Mereka yang mengatakan demikian, Vacca,
tidak melaporkan kata-kataku dengan benar,
melainkan salah mewakiliku.
Pernyataan mereka tidak sesuai dengan ajaran-ajaranku
dan pernyataan mereka yang salah
tentu saja akan menimbulkan penyebab celaan.


“Vacca, siapapun yang mencegah orang lain agar tidak memberikan dana berarti menyebabkan penghalang dan kesukaran bagi tiga orang: dia menghalangi si pemberi untuk melakukan suatu tindakan yang berjasa, dia menghalangi si penerima untuk menerima pemberian itu, dan sebelum itu, dia merendahkan dan merugikan wataknya sendiri.

Inilah, Vacca, apa yang sesungguhnya kuajarkan: Seandainya, apabila seseorang melemparkan bilasan sisah makanan yang ada di piring [orang itu] kedalam kolam desa, dengan harapan bahwa makhluk-makhluk hidup yang ada dikolam bisa memperoleh makanan dari itu – bahkan perbuatan ini pun akan menjadi sumber perbuatan jasa, apalagi memberikan sesuatu kepada manusia.

“Namun memang benar bahwa Aku menyatakan bahwa
persembahan yang diberikan kepada mereka yang luhur
akan memberikan buah yang kaya,
dan buah persembahan tidak akan sebanyak itu
bila diberikan kepada mereka yang tidak luhur.

Orang yang luhur telah meninggalkan lima sifat dan
memiliki lima sifat lain.

Apakah lima sifat yang telah dia tinggalkan itu?
  1. Nafsu indera,
  2. niat jahat,
  3. kemalasan dan kelambanan,
  4. kegelisahan dan kecemasan, dan
  5. keraguan:
inilah lima sifat yang telah dia tinggalkan.

Dan apakah lima sifat yang dia miliki?
  1. Dia memiliki keluhuran [sila],
  2. konsentrasi,
  3. kebijaksanaan,
  4. pembebasan, dan
  5. pengetahuan serta visi pembebasan dari orang yang telah sempurna latihannya.
Inilah lima sifat yang dimilikinya.

“Memberi kepada
orang yang telah meninggalkan lima sifat itu
dan yang memiliki lima sifat demikian inilah
yang kunyatakan akan memberikan buah yang kaya.”



Tipitaka source 【經源】:
तिपिटक - सुत्तपिटक - अङ्गुत्तरनिकाय - तिकनिपात - ब्राह्मणवग्गो - ७. वच्छगोत्तसुत्तं
Tipiṭaka - Suttapiṭaka - Aṅguttaranikāya - Tikanipāta - Brāhmaṇavaggo - 7. Vacchagottasuttaṃ

No comments:

Post a Comment