Search This Blog

Saturday, April 23, 2016

Moral

sīla「शील」

Kata moral merupakan bahasa serapan yang berasal dari bahasa asing, yang berakar dari bahasa latin “Moralitas” yang berarti Perilaku, karakter dan tandak tanduk yang pantas. Hal ini berkaitan dengan segala penguraian daripada niat, keputusan, dan tindakan seseorang dianggap sebagai tepat atau tidak tepat.

Makna moral dapat menjadi suatu standar atau prinsip, yang berasal dari kode etik akan filsafat, agama, atau budaya tertentu, atau dapat berasal dari standar yang dipercayai seseorang sebagai sesuatu yang bersifat umum atau universal. Moral juga mungkin secara khusus identik dengan "kebaikan" atau “kebenaran." terutama didalam bahasa Inggris dan latin. Namun dalam bahasa Indonesia tidak, tak jarang kita dengar kata “Moral bejat”! Jadi makna daripada moral dalam bahasa Indonesia sendiri memiliki konotasi yang lain.

sedangkan moralitas artinya
principles concerning the distinction between right and wrong or good and bad behavior.
sebuah prinsip atau standar yang membedakan perlilaku seseorang dari apa yang disebut benar dan salah, ataupun baik dan buruk.

Didalam mempelajari Moral
terdapat beberapa bagian yang perlu masyarakat umum memahami pembelajaran moral:
“Misalnya ada anak anak yang bermain di tempat lapang, kemudian bola tertendang keluar dan menembus jendela kadang rumah warga”
Dari sini kita diajak untuk memahami moral dari segi yang paling dasar, dan mempertimbangkan kedua belah fihak, agar jangan ketidak adilan muncul, agar jangan orang merasa saya yang paling benar ataupun paling salah. maka itu “Meta-Etik” mempelajari hal ini. Mempelajari bagaimana kita menempatkan diri kita pada posisi orang lain agar jangan berat sebelah dan harus adil. Sehingga kita tidak mudah untuk menghakimi orang lain hanya karena perbedaan budaya, kepercayaan, tradisi dan kebiasaan seseorang.

ke5 buku berikut rasanya menarik untuk dipelajari dan ditelaah
  1. Robert L. Arrington (1989). Rationalism, Realism, and Relativism: Perspectives in Contemporary Moral Epistemology
  2. Robert Audi (1998). Moderate Intuitionism and the Epistemology of Moral Judgment.
  3. Robert Audi (1999). Moral Knowledge and Ethical Pluralism
  4. David Copp (2006). Review: Ethics and the A Priori: Selected Essays on Moral Psychology and Meta-Ethics.
  5. The Meaning of the Ambedkarite Conversion to Buddhism and Other Essays By K. N. Kadam

Sebab kita perlu juga melihat, menelaah bagaimana budaya lain memandang apa itu moral, sehingga pemikiran kita tidak sepihak, namun lebih universal. Setelah itu barulah anda melihat kekitab masing masing, Buddhism mengajari banyak hal mengenai keluhuran [sīla]. Dan anda akan lebih terbuka, bukan sekedar percaya kosong belaka.