Search This Blog

Sunday, April 27, 2014

Buddha bersabda mengenai orang mulia

Buddha bersabda mengenai orang orang mulia yang patut kita hormati.

Buddha bersabda dan menganjurkan kepada kita:
“4 yang mempraktekkan sang jalan dan 4 yang telah mantab didalam buahnya.
inilah sangha yang berprilaku lurus, yang bijaksana dan berbudi luhur.

bagi orang orang yang memberikan dana,
bagi makluk hidup yang mencari jasa kebajikan,
yang melakukan jasa kebajikan duniawi,
persembahan kepada Arya Sangha mendatangkan buah yang besar”.
Samyutta nikaya, sakkasamyutta, memberikan dana

[note:
"4 yang mempraktekkan sang jalan dan 4 yang telah mantab didalam buahnya"
orang yang telah berhasil menembus, melihat dan mengerti Dhamma bukan secara teori
namun dari usaha belajar dan kemantaban hatinya, hingga mencapai hasil]


"Meskipun seseorang menggumamkan banyak mantra,
dia bukanlah seorang brahmana hanya karena kelahiran,
jika batinnya penuh kebusukan dan tidak bersih,
yang melakukan segala kecurangan apapun demi menopang kepentingan hidupnya sendiri"
Samyutta Nikaya, Brahmanasamyutta, suddhika.

Kebenaran, Dhamma,
Pengendalian diri, kehidupan suci,
pencapaian Brahma yang berdasarkan jalan tengah:
Berilah hormat, O Brahmana, kepada mereka yang lurus;
Aku menyebut orang itu adalah seseorang yang terdorong oleh Dhamma.
Samyutta Nikaya 7.9, Sundarika Sutta.


Makanan yang untuknya syair syair [mantra atau doa hafalan] dilantunkan
tidaklah cocok diberikan kepada Ku.
samyutta nikaya, brahmanasamyutta, aggika


Keyakinan disini adalah harta karun manusia yang terbaik,
Dhamma yang dilatih dengan baik akan membawakan kebahagiaan,
kebenaranlah sesungguhnya citarasa yang paling manis
orang yang hidup dengan kebijaksanaanlah yang dikatakan hidup dengan baik.
Samyutta nikaya, sagathavagga, alavaka



Raja Sakka di Surga pernah berkata kepada kusir kerajaan surga, Matali:
"mereka berdiam tanpa rumah, oh Matali,
dari desa manapun mereka berangkat,
mereka berangkat tanpa beban,
mereka TIDAK MENYIMPAN BARANG BARANGNYA DIGUDANG,
tidak juga di periuk ataupun didalam kotak penyimpanan. Mereka teguh dalam sumpah"
Samyutta nikaya, sakkasamyutta, 20 10 penghormatan sakka 3


Tak ada samadhi dalam diri orang
yang tidak memiliki kebijaksanaan.
Dan tidak ada kebijaksanaan dalam diri
orang yang tidak bersamadhi.
Orang yang memiliki samadhi dan kebijaksanaan,
sesungguhnya sudah berada di ambang pintu nibbana.
372

Apabila seorang bhikkhu hidup dalam cinta kasih,
dan memiliki keyakinan terhadap ajaran Sang Buddha,
maka ia akan sampai pada keadaan damai (nibbana),
yang merupakan berhentinya hal-hal yang berkondisi (sankhara).
368

Orang yang tidak mau belajar akan menjadi tua seperti sapi;
dagingnya bertambah, tetapi kebijaksanaannya tidak berkembang.
152

O, brahmana, berusahalah dengan tekun memotong arus keinginan
dan singkirkanlah nafsu-nafsu indria.
Setelah mengetahui penghancuran segala sesuatu yang berkondisi,
O, brahmana, engkau akan merealisasi nibbana, ‘Yang Tak Terciptakan’.
383

Dan seorang awam tidak pantas berlaku kasar
dalam hal baku hantam kepada para pertapa:

Janganlah seseorang memukul brahmana,
juga janganlah brahmana yang dipukul itu menjadi marah kepadanya.
Sungguh memalukan perbuatan orang yang memukul brahmana,
tetapi lebih memalukan lagi adalah
brahmana yang menjadi marah kepada orang yang telah memukulnya.
389

Wahai orang bodoh, apa gunanya engkau menjalin rambutmu
serta mengenakan pakaian kulit menjangan?
Engkau hanya membersihkan bagian luarmu,
tetapi hatimu masih penuh dengan kekotoran.
394



Bacalah apa yang Buddha katakan mengenai
Pertapa palsu yang mengumpat dibalik jubah pertapa
Kuha Sutta

No comments:

Post a Comment